Rabu, 14 April 2010

Diposting oleh Ian Setiaji


Pemerintah Korea Selatang sedang menggagas sebuah peraturan baru untuk menekan maraknya candu penggunaan internet, menyusul meninggalnya seorang anak berusia tiga bulan karena kelalaian orangtuanya.

Kim Jae-beom dan Kim Yun-jeong, keduanya terancam masuk bui karena dianggap bersalah melalaikan putrinya yang baru berusia tiga bulan. Anaknya tersebut meninggal karena kekurangan gizi. Rupanya kedua orang tuanya jarang memberinya makan karena terlalu asyik berkutat di internet.

Pasutri itu lebih suka memelihara anak virtual yang ada di sebuah game online ketimbang memelihara anak kandung mereka sendiri. Semua ini dikarenakan keduanya telah kecanduan bermain internet.

"Ini merupakan fenomena yang cukup besar terjadi sepanjang sejarah internet di Korea Selatan. Kecanduan ini hampir sama dengan kecanduan minuman dan obat terlarang, seperti sebuah keharusan yang membuat orang tersebut kembali lagi ke internet berulang kali," ujar Profesor Clinical Forensic Psychology di Monash University James Ogloff, seperti dikutip melalui ABC Net, Senin (12/4/2010).

Pemerintah Korsel memprediksi ada sekira dua juta pengguna internet, atau sekira 9 persen dari total jumlah pengguna internet Korsel, yang masuk dalam kategori kecanduan.

Jae-beom dan Yun-jeong dikabarkan sering mendatangi pusat game online bernama PC Bang di Seoul, hampir mirip dengan sebuah internet kafe. Di Seoul, popularitas PC Bang memang cukup besar. Bahkan pemerintah Korsel berencana untuk memperkenalkan software yang mampu menangani sekira 8,8 persen pengguna internet yang kecanduan.

Satu software berisi program konsultasi untuk mematikan internet saat tidak diperlukan, dan satu lagi merupakan software yang mampu membuat gamer online merasa kelelahan setelah beberapa menit bermain internet.

0 komentar:

Posting Komentar

Time

Pengunjung

Comment Here^^

Categori