Sabtu, 13 Maret 2010
Opera Software yang mengajukan keluhan kepada Komisi Eropa menentang monopoli browser Microsoft, mengaku tidak akan melakukan aksi yang sama di Asia Pasifik.
Dilansir ZDNet Asia, Jumat (12/3/2010), juru bicara Opera menyebutkan, meski Opera merupakan anggota European Committee for Interoperable Systems (ECIS), mereka tidak akan mengambil keputusan lebih jauh untuk melobi agar pengguna browser di Asia Pasifik diberikan pilihan browser yang mereka inginkan.
Pekan ini ECIS merilis pernyataan tertulis dalam format PDF untuk mendesak lembaga anti monopoli di seluruh dunia untuk menerapkan pilihan browser berupa ballot screen yang dirilis Microsoft.
Sementara itu, pencipta Firefox, Mozilla kini tengah gencar menggalakkan kampanye Open to Choice guna meningkatkan kesadaran akan hak memilih browser di kalangan pengguna browser di Eropa.
Direktur Business Development Mozilla Asia Gen Kanai menyebutkan kampanye tersebut akan fokus di wilayah Eropa. "Meski demikian, tidak menutup kemungkinan jika kampanye ini bisa juga merambah Asia Pasifik," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai tekanan ECIS untuk menerapkan ballot screen untuk pilihan browser di seluruh dunia, juru bicara Microsoft menyebutkan akan berusaha mematuhi aturan tersebut.
"Kami berkomitmen untuk mematuhi hukum kompetisi yang diterapkan Komisi Eropa di wilayah ekonomi Eropa. Kami juga tetap menyetujui hukum dan peraturan kekuasaan lain yang berlaku di seluruh dunia, yang terkadang tidak konsisten satu sama lain," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar